Main Article Content

Abstract

Di era digital ini, banyak hal yang awalnya dilakukan secara tatap muka, dialihkan menjadi virtual dengan media elektronik seperti komputer dan telepon genggam. Hal ini juga berpengaruh pada sistem pembelajaran. Akibatnya, muncul e-learning atau seringkali juga disebut dengan digital atau online learning. E-learning dapat diakses melalui gadget yang memiliki koneksi internet. Medianya bisa berupa materi digital (video, slideshow, dokumen pdf), kursus online, maupun melalui software. Saat ini terdapat berbagai platform e-learning bagi segala jenjang, mulai untuk anak usia dini sampai dewasa. Baik e-learning maupun pembelajaran tradisional memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh sebab itu, blended learning diterapkan untuk saling melengkapi dan menghilangkan kekurangan yang ada. Sekolah Swasta Pelangi (PAUD/ TK/ SD/ MDTA) Medan Tembung merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di kota Medan. Sekolah ini belum didukung penuh dari segi sistem keinformasian manajemennya. Termasuk pemanfaat teknologi sistem informasi pembelanjaran yang terpadu. Metode pembelanjaran yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan dalam era digital saat ini oleh karena tersebut sekolah membutuhkan suatu metode belajar campuran antara tatap muka dan campuran, metode blended learning atau pembelajaran campuran adalah metode belajar yang menggabungkan pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi dan media digital dengan pembelajaran berbasis tradisional atau tatap muka.

Article Details

How to Cite
Parhusip, A. A., & Wardhani, I. I. (2023). Strategi Pengelolaan Teknologi Sistem Informasi Pembelanjaran Metode Blended Learning Sekolah Swasta Pelangi. Jurnal Peradaban Masyarakat, 3(4), 142–149. https://doi.org/10.55182/jpm.v3i4.297

References

  1. Azhar Susanto, (2013), Sistem Informasi Akuntansi: Struktur-PengendalianResiko Pengembangan, ed. Pertama, Cetakan Pertama, Lingga Jaya, Bandung.
  2. Haryadi, R. N., Yusup, A. M., Utarinda, D., Mustika, I. A., Sandra, D., & Rokhmawati, D. U. (2022). Sosialisasi Penggunaan Aplikasi E-Learning Berbasis Website Di Masa Pandemi Covid-19. BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 2(2), 110-115.
  3. Krismiaji, (2015), Sistem Informasi Akuntansi, ed. Keempat, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.
  4. Lilis Pupitawati dan Sri Dewi Anggadini, (2011), SIstem Informasi Akuntansi, ed.
  5. Pertama, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
  6. Mardi, (2014), Sistem Informasi Akuntansi, Cetakan Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.
  7. Messier, William F. dkk., (2014), Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Sistematis, ed. Kedelapan, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.
  8. Mulyadi, (2016), Sistem Akuntansi, ed. Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
  9. Mursyidi, (2010), Akuntansi Dasar, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Bogor
  10. TMBooks, (2015), Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Penerapan, ed. Kesatu,ANDI, Yogyakarta.
  11. Weygandt, Jerry dkk., (2011), Financial Accounting, IFRS Edition, John Willey & Sons, Inc., United States of America.